Sikap Rasulullah Terhadap Mereka yang Menolak Islam

Sikap Rasulullah Terhadap Mereka yang Menolak Islam

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” Sabda Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam dalam sebuah hadits.

Muhammad diangkat menjadi nabi dan utusan Allah (Rasulullah) yang terakhir. Sama seperti dengan nabi dan rasul sebelum-sebelumnya, tugas Muhammad adalah mengajak umat manusia agar menyembah Allah semata melalui ajaran agama Islam. Agama penyempurna atas agama-agama nabi dan rasul sebelumnya.

Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam adalah orang yang gigih dan ulet dalam mendakwahkan ajaran agama Islam. Mula-mula, Rasulullah menyebarkan Islam dengan cara sembunyi-sembunyi. Tapi setelah umat Islam semakin banyak dan kuat, ia menyampaikan kebenaran Islam kepada masyarakat Arab dengan cara terang-terangan.

Rasulullah tShallallâhu 'alaihi Wa Sallam terus mendakwahkan kebenaran Islam kepada siapapun. Tidak pandang bulu apakah dia seorang yang kaya, miskin, muda, tua, suku ini, suku itu, rakyat biasa, elit atau tokoh masyarakat, semuanya diseru untuk memeluk Islam. Agama keselamatan.

Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam sadar bahwa tugasnya adalah hanya menyampaikan kebenaran Islam, bukan menjadikan seseorang masuk Islam. Apakah orang tersebut memeluk Islam atau tidak itu bukan urusan Rasulullah lagi. Mengapa? Karena hidayah adalah urusan Allah semata.

Ada yang langsung menerima ajaran Islam. Ada pula yang menolak mentah-mentah ajaran Islam yang didakwahkan Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam. Lalu bagaimana sikap Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam terhadap mereka yang menolak ajaran Islam?

Salah satu yang menolak Islam terang-terangan adalah masyarakat Thaif. Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Syekh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam berada di Thaif selama 10 hari. Selama itu pula Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam menemui elit atau tokoh masyarakat Thaif, mengajaknya diskusi, dan menyerunya masuk Islam. Tapi apa hasil, mereka menyerukan masyarakat Thaif untuk mengusir Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam. Tidak sampai di situ, mereka juga mencaci maki dan melempari batu Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam hingga terumpahnya basah oleh darah.

Sikap Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam terhadap masyarakat Thaif yang memusuhi dan menolaknya begitu bijak. Ia tidak sakit hati atau dendam. Bahkan Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam mendoakan masyarakat Thaif agar diberi petunjuk dan tidak mendapatkan azab dari Allah, sebagaimana umat-umat terdahulu yang langsung diazab manakala mereka menolak nabi atau utusan Allah.

“Ya Allah berikanlah petunjuk kepada umatku (masyarakat Thaif) dan janganlah Engkau mengazab mereka, sebab mereka berbuat seperti itu karena tidak mengetahui,” doa Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam.

Hal yang sama juga ditunjukkan Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam manakala mendapat aduan dari sahabatnya, Thufail bin Amr al-Dausi, tentang penolakan dakwah Islam. Dikutip dari buku Love, Peace, and Respect: 30 Teladan Nabi dalam Pergaulan, Thufail bin Amr al-Dausi menemui Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam di Makkah untuk mengadukan dakwahnya yang ditolak dan dihina di Daus.

Lagi-lagi Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam mendoakan mereka yang menolak dakwahnya. Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam berdoa kepada Allah agar penduduk Daus mendapatkan petunjuk dari Allah dan datang ke Makkah dengan memeluk Islam. Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam juga memberikan nasihat kepada Thufail bin Amr al-Dausi agar berdakwah dengan cara yang lemah lembut dan penuh kasih sayang, bukan dengan cara-cara kekerasan.

Itulah sikap Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam terhadap mereka yang menolak Islam. Mendoakan mereka yang menolak setelah memberikan pemahaman tentang kebenaran ajaran Islam, bukannya memaksa apalagi dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Ditambah, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam juga berpesan agar dakwah itu harus dengan cara yang baik, lemah lembut, dan penuh kasih sayang. (A Muchlishon Rochmat)

Berlangganan update artikel terbaru via email:


0 Komentar untuk "Sikap Rasulullah Terhadap Mereka yang Menolak Islam"

Post a Comment

Jika ada kata yang salah mohon di koreksi