Mencari Kunci Rezeki yang Hilang

“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur,” (QS Al A’raf : 10)
Allah menciptakan manusia dan menjadikannya sebagai khalifah bukan tanpa bekalan. Tapi Allah telah memberikan fasilitas berupa kehidupan yang mapan dimuka bumi ini yang dilengkapi dengan gunung-gunung yang terpancang kokoh, sungai-sungai yang mengalir indah, tanah yang siap didirikan rumah untuk tempat tinggal dan Allah menurunkan air hujan yang berasal dari awan. Dan Allah juga memudahkan kepada mereka untuk mengais rezeki dari berbagai usaha dan niaga. Namun, sedikit sekali manusia yang bersyukur.
Banyak orang berpacu mengejar rezeki, tapi kurang mengejar yang punya rezeki yaitu Allah. Mayoritas orang sangat berani menghadapi berbagai macam resiko bisnis dan mendulang materi tetapi kurang sekali menghadap Robbul Izzati dan kurang merawat hak-hakNya. Namun ironisnya, ketika sedang jatuh bangkrut dengan mudah ia berprasangka buruk kepada Allah dan berputus asa terhadap rahmat-Nya.
Ketika Allah menguji dengan beratnya beban ekonomi yang harus dipikul, bisnis yang bergejolak seharusnya sebagai seorang muslim harus tetap optimis, bangkit berkarya, gigih bekerja, ulet mencari nafkah, bergairah membuka pintu-pintu rezeki yang halal, berikhtiar mencari kunci yang telah hilang dan bertawakal kepada Allah.
Beberapa kunci rezeki yang telah diisyaratkan di dalam Al Qur’an antara lain
1. Iman dan taqwa
Keimanan dan ketaqwaan merupakan pintu rezeki dan keberkahan harta dan kekayaan.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beiman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” (QS. Al-‘Araaf : 7)
Keberkahan adalah apa yang diberikan Allah karena keimanan dan ketaqwan hamba-Nya. Ia adalah kebaikan yang terus menerus mengalir, tidak ada keburukan atau dampak negatif apa pun.
“Siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(QS. Ath-Thalaaq: 2-3).
2. Taubat dan Istiqhfar
Hakikat taubat adalah meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah dilakukannya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya dan berusaha melakukan apa yang bisa menjadi penggantinya(dari kebaikan). Adapun hakikat istiqhfar adalah meminta ampunan dengan ucapan dan perbuatan.
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Robbmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan, Dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa di hari kiamat.” (QS. Huud: 3).
Adapun dalil dari hadits yang menjelaskan bahwa istighfar menjadi pembuka pintu rezeki paling bagus, sehingga keberkahan langit akan turun dan keberkahan bumi akan keluar adalah hadits yang diriwayatkan Iman Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i, Ibnu Majah dan al Hakim dari Abdullah bin Abbas ra berkata Rosulullah Saw bersabda:
“Siapa memperbanyak istighfar(mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.”
3. Ikhtiar dan Tawakal
Tawakal adalah ketergantungan hati hanya kepada Allah Swt.. Bukan menyandarkan pada takdir belaka tanpa adanya ikhtiar. Setiap muslim wajib bersusah payah, bersungguh-sungguh, berusaha mencari nafkah dan berikhtiar membuka jalur-jalur rezeki. Sehingga dalam mencari harta, berikhtiar merupakan salah satu kunci yang akan membuka pintu rezeki.
“Dan barangsiapa yang bertawkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu,” (QS. Ath Thalaq: 30)
4. Rajin Ibadah dan Istiqamah
Rajin beribadah kepada Allah Swt. dengan penuh konsentrasi merupakan jalan terbaik untuk membuka pintu rezeki dan usaha paling tepat untuk membuka pundi harta dan meraih kembali kunci rezeki yang telah hilang
Dari Ma’qil bi Yasar ra berkata Rosulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah berfirman, ’Wahai anak Adam sibukkan waktumu untuk ibadah kepadaku, Aku penuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku tutupi kemiskinanmu, dan jika tidak kamu lakukan, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan lain dan tidak Aku tutupi kemiskinanmu.”
5. Hijrah fi Sabilillah
“Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrahkarena Allah dan Rosul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”(QS. An Nisa’: 100).
6. Berinfak Di Jalan Allah
Diantara kunci rezeki yang paling bagus membuka pintu keberkahan harta dan paling gampang mendatangkan kemudahan materi adalah berinfak di jalan Allah, karena tidaklah seorang hamba berinfak pasti diketahui dan diganti Allah, sebagaimana Allah Swt. Berfirman:
“Katakanlah,’Sesungguhnya Robbku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba_nya dan menyempitkan bagi(siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya,’ (QS. Saba’: 39).
7. Silaturrahim
Makna silaturrahim secara bahasa berasal dari lafadz rahmah yang berarti lembut dan kasih sayang. Silaturrahim yang hakiki bukanlah menyambung hubungan baik terhadap orang-orang yang telah berbuat baik kepada kita, melainkan menyambung hubungan dengan orang-orang yang telah memutuskan tali silaturrahim dengan kita.
Silaturrahim termasuk perkara yang dapat membuka pintu – pintu rezeki. Jadi seorang muslim yang ingin hidup murah rezeki hendaknya menghiasi hidupnya dengan memperbanyak silaturrahim, baik dengan kerabat maupun sesama muslim dalam rangka mencari ridha Allah.
Islam memerintahkan umatnya untuk bekerja dan menganggap kerja sebagai satu jenis ibadah yang mulia, asalkan dibarengi ketulusan niat, amanah, dan kepatuhan kepada syariat. Allah menciptakan dunia bukan untuk main-main dan senda gurau, tetapi dunia menjadi wahana berpacu dan beramal untuk mengumpulkan bekal menuju akhirat dan sebagai batu ujian untuk menjadi hamba terbaik di hadapan Allah.
“Siapa memperbanyak istighfar(mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.”
3. Ikhtiar dan Tawakal
Tawakal adalah ketergantungan hati hanya kepada Allah Swt.. Bukan menyandarkan pada takdir belaka tanpa adanya ikhtiar. Setiap muslim wajib bersusah payah, bersungguh-sungguh, berusaha mencari nafkah dan berikhtiar membuka jalur-jalur rezeki. Sehingga dalam mencari harta, berikhtiar merupakan salah satu kunci yang akan membuka pintu rezeki.
“Dan barangsiapa yang bertawkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu,” (QS. Ath Thalaq: 30)
4. Rajin Ibadah dan Istiqamah
Rajin beribadah kepada Allah Swt. dengan penuh konsentrasi merupakan jalan terbaik untuk membuka pintu rezeki dan usaha paling tepat untuk membuka pundi harta dan meraih kembali kunci rezeki yang telah hilang
Dari Ma’qil bi Yasar ra berkata Rosulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah berfirman, ’Wahai anak Adam sibukkan waktumu untuk ibadah kepadaku, Aku penuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku tutupi kemiskinanmu, dan jika tidak kamu lakukan, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan lain dan tidak Aku tutupi kemiskinanmu.”
5. Hijrah fi Sabilillah
“Dan barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrahkarena Allah dan Rosul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”(QS. An Nisa’: 100).
6. Berinfak Di Jalan Allah
Diantara kunci rezeki yang paling bagus membuka pintu keberkahan harta dan paling gampang mendatangkan kemudahan materi adalah berinfak di jalan Allah, karena tidaklah seorang hamba berinfak pasti diketahui dan diganti Allah, sebagaimana Allah Swt. Berfirman:
“Katakanlah,’Sesungguhnya Robbku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba_nya dan menyempitkan bagi(siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya,’ (QS. Saba’: 39).
7. Silaturrahim
Makna silaturrahim secara bahasa berasal dari lafadz rahmah yang berarti lembut dan kasih sayang. Silaturrahim yang hakiki bukanlah menyambung hubungan baik terhadap orang-orang yang telah berbuat baik kepada kita, melainkan menyambung hubungan dengan orang-orang yang telah memutuskan tali silaturrahim dengan kita.
Silaturrahim termasuk perkara yang dapat membuka pintu – pintu rezeki. Jadi seorang muslim yang ingin hidup murah rezeki hendaknya menghiasi hidupnya dengan memperbanyak silaturrahim, baik dengan kerabat maupun sesama muslim dalam rangka mencari ridha Allah.
Islam memerintahkan umatnya untuk bekerja dan menganggap kerja sebagai satu jenis ibadah yang mulia, asalkan dibarengi ketulusan niat, amanah, dan kepatuhan kepada syariat. Allah menciptakan dunia bukan untuk main-main dan senda gurau, tetapi dunia menjadi wahana berpacu dan beramal untuk mengumpulkan bekal menuju akhirat dan sebagai batu ujian untuk menjadi hamba terbaik di hadapan Allah.
0 Komentar untuk "Mencari Kunci Rezeki yang Hilang"
Post a Comment
Jika ada kata yang salah mohon di koreksi